Labels

Mockingjay

Kamis, 23 Juni 2011

Opera Van Java

Opera Van Java sebagai Komedi Terbaik

Semau pasti tahu dengan acara komedi khas yang satu ini. bagaimana tidak, semua pasti tidak akan berhenti ketawa terbahak-bahak dari acara dimulai hingga acara selesai, jadi tak heran kalo acara komedi yang sselalu dinanti kehadirannya. Acara yang tayang senin hingga jumat jam 20.00 WIB di TRANS|7 ini juga mendapat 2 pengakuan dari salah satu majalah remaja ternama di Indonesia dengan Predikat sebagai acara komedi yang "Terlalu Lucu" dan "Wayang Terlucu" dinobatkan kepada Aziz Gagap. Acara komedi yang didalangi oleh Dalang Parto dan 4 sinden yang secara bergantian dengan setia menunggu giliran mendapat tempat. Tokoh yang mengisi acara ini antara lain; Sulaiman (Sule), Andre Taulany (Andre), Aziz Gagap, Nunung dan Olga. Disamping itu, acara ini juga menampilkan beberapa Artis pendukung yang didaulat sebagai bintang tamu. Jelas sekali, dalam acara komedi ini semuanya sama. Bintang tamu maupun pengisi acara yang asli juga dapat ganjaran yang sama, terkadang dipukuli kadang juga dimarahi oleh Sang Dalang.


Kreatifitas yang dihadirkan serta kebersaman dan kejutan yang sering dihadirkan dalam acara komedi ini memberi warna tersendiri untuk acara terbaik ini. Sebagai media "pengocok Perut' dan 'Penghilang Stress" ini mampu memikat hati para penonton. Aksi cerita yang dihadirkan adalah legenda Dunia yang terkadang agak "ngaco" atau tidak sesuai dengan alur ceritanya sehingga terkadang membuat Sang Dalang (Parto) naik pitam yang terlihat melucu. Wayang yang konyol ditambah Dalang yang melatah, terkadang membuat saya hanyut dalam lamunan sendiri bilaman saya adalah bintang tamunya Acara ini. :)


Orang Misterius di Opera Van Java

Orang misterius ini tiba-tiba menjadi terkenal di televisi, dan banyak orang mengaku-aku sebagai teman, keluarga atau ada hubungan lain dengannya. Demi uang satu juta, mereka rela mengaku-aku mempunyai hubungan dengannya, padahal jelas-jelas orang ini misterius dan tidak diketahui dengan jelas identitas dan keberadaannya. Siapakah dia?

Namanya Pak Bambang – tapi bukan Om Mimbar “Bambang” Saputro, anggota Wikimu yang pegawai perusahaan minyak asing itu (maaf, Om jadi kebawa-bawa, neh) – tokoh rekaan di kuis Ramadan Warung Opera Van Java, sebuah acara komedi yang sedang naik daun di stasiun televisi Trans 7. Entah siapa yang memulai – mungkin Sule, atau Aziz Gagap – yang memperkenalkan nama ini, hingga sekarang nama Pak Bambang selalu disebut-sebut dan menjadi pra syarat bagi pemirsa yang ingin ikutan menjawab pertanyaan di kuis itu. Dengan pilihan jawaban yang memang dimudahkan, seorang penebak bisa dengan mudah mendapatkan uang satu juta rupiah setelah berhasil menelepon, dan menyebutkan dengan cepat pertanyaan dari Sule, Azis atau Andre Stinky: Anda apanya Pak Bambang?

Opera Van Java dan Styrofoam

Ilustrasi di atas adalah sebagian dari scene program televisi ber-genre komedi situasi Opera Van Java milik stasiun televisi Trans 7. Acara ini disiarkan setiap malam, kecuali Sabtu malam, jam 8 malam, dan di bulan puasa ditambah dengan jam siaran menemani pemirsa makan sahur. Acara berbentuk pertunjukan wayang orang yang dimodifikasi sebagai lawakan ini, digawangi oleh Sule (anggota grup lawak SOS), Aziz Gagap, Andre Stinky, Nunung Srimulat, Parto Patrio sebagai dalang atau sutradara, dua orang pesinden, Rina dan Dewi Gita, beserta para bintang tamu lainnya.

Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi atau latar belakang panggung seperti ini sudah lama menjadi andalan beberapa stasiun televisi, seperti acara Ngelaba di TPI, Ekstra Vaganza di Trans TV, dan lain-lain. Namun ada yang berbeda pada Opera Van Java ini, yaitu penggunaan properti panggung berbahan styrofoam yang siap untuk dihancurkan.

Lihatlah gaya Sule atau pemain lainnya, yang menyuruh Aziz Gagap untuk menduduki kursi yang terbuat dari styrofoam, yang pasti akan hancur berantakan. Atau pentungan yang patah ketika dipukulkan ke kepala. Gaya yang pernah ngetop di dunia lawakan zamannya Charlie Chaplin ini – waktu itu bahannya bukan dari styrofoam tapi karet, berhasil diangkat kembali oleh Opera Van Java, dan sekarang ditiru oleh banyak acara lawakan di stasiun televisi lainnya.

Selain itu, format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauan-kekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya. Betul-betul kocak, santai dan menghibur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar